Masih Sering Kehilangan Bola

Posted by celeng on 2/6/12

JAKARTA-Timnas U-21 gagal meraih kemenangan. Untungnya, itu hanya terjadi dalam laga uji coba melawan Makasar United (MU) yang berakhir dengan skor 0-0 di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kemarin sore (6/2).Dalam laga tanpa gol tersebut, tim Garuda Muda gagal mengembangkan permainan seperti dalam empat uji coba sebelumnya. Nur Mufid Fasta dkk tak mampu mendominasi permainan meski hanya melawan tim non-profesional.Pelatih timnas U-21 Widodo Cahyono Putro mengakui bahwa lawan yang dihadapi dalam pertandingan  kali ini memberikan pelajaran berharga untuk anak didiknya. Sebab, selama dua kali waktu normal, MU mampu melakukan pressure ketat terhadap pemain-pemain timnas."Ini cukup bagus sebagai bahan evaluasi kami. Lawan bisa terus menekan anak-anak tiap mendapatkan bola. Ini yang membuat kami sedikit kesulitan sulit untuk bisa menembus pertahanan lawan," tuturnya.Pencetak gol terbaik Piala Asia 1996 itu memaparkan bahwa dalam pertandingan kemarin anak didiknya kesulitan untuk mengalirkan bola dengan taktis dari belakang, tengah untuk diselesaikan lini depan. Mereka dianggap mudah kehilangan bola."Kontrol permainan untuk menjaga tempo memang kurang. Lini tengah kami masih harus bisa lebih sabar dalam memainkan perannya,"  ucap Widodo.Salah satu faktor yang membuat kurang maksimalnya permainan timnas U-21 Widodo adalah masalah lapangan. Rumput di stadion Lebak Bulus yang bergelombang dan buruk setelah diguyur hujan deras sehai sebelumnya membuat aliran bola sering di luar dugaan."Harus diakui anak-anak memang kesulita memainkan bola-bola datar seperti kebiasaan mereka. Cuma, strategi lain yang coba kami terapkan sedikit sukses, terutama di babak kedua," paparnya.Dari panatauan Jawa Pos, permainan timnas memang kurang istimewa. Hal ini mungkin tidak bisa dilepaskan dari pengaruh perubahan pola permainan yang sebelumnya menggunakan 4-4-2, kali ini coba divariasi dengan skema 4-3-3."Saya ingin pemain bisa semakin paham dengan pola yang diterapkan. Formasi ini fleksibel, tergantung bagaimana kebutuhan kami di lapangan nanti," tandasnya.Sementara itu, pelatih MU Yusri Fardjafar menilai permainan timnas memambg masih kurang secara tim. Dia menilai transisi timnas belum bagus. karena itu, dia menginstruksikan anak didiknya yang dikomandani pemain gaek oleh Marwal Iskandar melakukan pressing."Mungkin ini yang harus diperhatikan timnas. Kalau melihat kemampuan pemain, saya yakin permainan mereka bisa lebih baik ke depan," pungkasnya. (aam)

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

?>